MANFAAT DAN PENTINGNYA USG GINJAL

img
USG-GINJAL
Manfaat dan Pentingnya USG Ginjal - RSUD Makmur Jaya

MANFAAT DAN PENTINGNYA USG GINJAL

dr.Ayat Rahayu,SP.Rad.M.Kes.KI(R)

RSUD Makmur Jaya

ABSTRAK

Ultrasonografi (USG) ginjal merupakan salah satu metode diagnostik non-invasif yang penting dalam mendeteksi berbagai kelainan saluran kemih dan struktur ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi manfaat klinis dan urgensi pemeriksaan USG ginjal pada pasien dengan keluhan saluran kemih di RSUD Makmur Jaya selama periode Januari–Juni 2025. Dari 100 pasien yang diperiksa, 62% menunjukkan adanya kelainan struktural seperti batu ginjal, hidronefrosis, atau kista ginjal. Hasil ini menunjukkan pentingnya USG ginjal dalam deteksi dini dan penatalaksanaan penyakit ginjal.

Kata kunci: USG ginjal, diagnosa, kelainan ginjal, imaging, nefrolog

PENDAHULUAN

Ginjal merupakan organ vital yang berfungsi menyaring darah dan membuang limbah melalui urin. Pemeriksaan USG ginjal telah menjadi alat utama dalam diagnosis penyakit ginjal karena kemampuannya yang cepat, non-invasif, bebas radiasi, dan cukup akurat. USG sangat membantu dalam evaluasi ukuran ginjal, morfologi, keberadaan batu, massa, serta obstruksi saluran kemih.

Penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Mengetahui jenis-jenis kelainan ginjal yang paling sering ditemukan melalui USG.
  2. Menganalisis hubungan antara keluhan klinis pasien dengan temuan USG.
  3. Menilai seberapa penting USG ginjal dalam proses diagnosis penyakit saluran kemih

TINJAUAN PUSTAKA

USG Ginjal:

Menurut Rumack et al. (2017), USG ginjal memungkinkan visualisasi struktur korteks dan medula ginjal, pelvis renalis, serta saluran kemih. Pemeriksaan ini dapat mengidentifikasi perubahan morfologi ginjal akibat infeksi, obstruksi, batu, dan keganasan.

Manfaat Klinis:

Menurut Choudhury & Saikia (2019), USG ginjal mampu mendeteksi penyakit ginjal kronis, pembesaran ginjal, dan gangguan aliran urin yang tidak bisa langsung terdeteksi secara klinis.

TEORI-TEORI KERUSAKAN GINJAL DAN DETEKSI DENGAN USG

1. Teori Patofisiologi Kerusakan Ginjal

Kerusakan ginjal dapat bersifat akut (AKI - Acute Kidney Injury) atau kronik (CKD - Chronic Kidney Disease), yang ditandai oleh hilangnya kemampuan ginjal untuk menyaring darah secara efektif. Menurut Hall (2020), kerusakan ginjal menyebabkan penumpukan urea, kreatinin, dan cairan, serta gangguan keseimbangan asam-basa.

2. Teori Deteksi Morfologi: USG sebagai Alat Visualisasi

Teori ini menjelaskan bahwa perubahan struktural ginjal akibat kerusakan dapat divisualisasi dengan USG:

Kerusakan Ginjal Temuan USG
Batu ginjal Hiperechoic (putih terang), bayangan akustik di belakang batu
Hidronefrosis Pelebaran pelvis ginjal dan calyces
Ginjal atrofi (penyakit ginjal kronis) Ukuran ginjal mengecil, korteks menipis, echogenicity meningkat
Kista ginjal Lesi anechoic bulat dengan dinding tipis dan posterior enhancement

3. Teori Deteksi Fungsional Tidak Langsung

Meskipun USG tidak menilai fungsi ginjal secara langsung, perubahan struktural mencerminkan gangguan fungsional:

  • Echogenicity meningkat ? berhubungan dengan fibrosis dan kehilangan nefron
  • Ukuran ginjal menurun ? menandakan ginjal kronik
  • Asimetri ukuran ginjal ? menunjukkan gangguan vaskular atau obstruktif kronik

4. Teori Ultrasonografi Klinis Terintegrasi (POCUS)

USG membantu dokter dalam:

  • Menentukan ada/tidaknya obstruksi (hidronefrosis)
  • Memantau progres penyakit ginjal kronis
  • Menilai volume urin kandung kemih (retensi)
  • Mengarahkan prosedur intervensi (nefrostomi, biopsi)

RANGKUMAN TEORI-TEORI KUNCI

No Nama Teori Pokok Gagasan
1 Patofisiologi Kerusakan Ginjal Kerusakan menyebabkan akumulasi toksin dan gangguan elektrolit
2 Teori Deteksi Morfologi USG menampilkan struktur abnormal: batu, kista, hidronefrosis
3 Teori Korelasi Struktur-Fungsi Bentuk abnormal ginjal menggambarkan gangguan fungsi kronik
4 Teori USG Klinis Terintegrasi USG digunakan di ranah klinis sebagai alat evaluasi cepat
5 Teori Korelasi USG dan Lab Temuan USG sejalan dengan biomarker seperti GFR, ureum, kreatinin

METODOLOGI PENELITIAN

  • Desain: Penelitian deskriptif kuantitatif
  • Lokasi: RSUD Makmur Jaya
  • Waktu: Januari–Juni 2025
  • Populasi: Pasien dewasa (>18 tahun) yang menjalani pemeriksaan USG ginjal
  • Sampel: 100 pasien secara purposive sampling

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Karakteristik Jumlah (n=100) Persentase (%)
Jenis Kelamin:
Laki-laki 58 58%
Perempuan 42 42%
Usia:
18–30 tahun 12 12%
31–50 tahun 45 45%
>50 tahun 43 43%

Keluhan Klinis Pasien

Keluhan Jumlah %
Nyeri pinggang 46 46%
Hematuria (urin berdarah) 28 28%
BAK sering/tidak lancar 18 18%
Edema (bengkak) 8 8%

Hasil Pemeriksaan USG

Temuan USG Jumlah %
Batu ginjal/nephrolith 31 31%
Hidronefrosis 18 18%
Kista ginjal 13 13%
Tidak ditemukan kelainan 38 38%

PEMBAHASAN

Penelitian ini menunjukkan bahwa USG ginjal mampu mendeteksi kelainan struktural pada 62% pasien. Temuan paling banyak adalah batu ginjal, diikuti oleh hidronefrosis. Hasil uji statistik menunjukkan korelasi kuat antara keluhan nyeri pinggang dan temuan batu ginjal, sejalan dengan studi oleh Raza et al. (2020).

Kelebihan USG ginjal meliputi:

  • Deteksi dini kelainan anatomis
  • Aman untuk pasien dengan gagal ginjal atau kehamilan
  • Mudah diakses di fasilitas pelayanan primer

KESIMPULAN

USG ginjal merupakan alat diagnostik penting untuk mendeteksi kelainan struktural saluran kemih. Pemeriksaan ini memiliki manfaat klinis tinggi, terutama pada pasien dengan keluhan nyeri pinggang, hematuria, dan gangguan BAK. Penggunaan USG secara rutin dapat mempercepat penegakan diagnosis dan mencegah komplikasi.

Saran:

Pemeriksaan USG ginjal sebaiknya menjadi pemeriksaan awal standar untuk pasien dengan gejala saluran kemih di layanan primer dan rumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Choudhury, M. M., & Saikia, A. K. (2019). Utility of ultrasonography in evaluation of renal diseases. Journal of Clinical and Diagnostic Research, 13(4), TC01–TC04.
  2. Hall, J. E. (2020). Guyton and Hall textbook of medical physiology (14th ed.). Elsevier.
  3. O'Neill, W. C. (2014). Sonographic evaluation of renal failure. American Journal of Kidney Diseases, 64(3), 422–435.
  4. Raza, M., Aamir, M., Anwar, M. S., & Naqvi, S. A. R. (2020). Diagnostic accuracy of ultrasound for detection of renal calculi taking non-contrast enhanced CT scan as gold standard. Pakistan Journal of Medical Sciences, 36(6), 1400–1404.
  5. Rumack, C. M., Wilson, S. R., Charboneau, J. W., & Levine, D. (2017). Diagnostic ultrasound (5th ed.). Elsevier Health Sciences.

© 2025 RSUD Makmur Jaya - Departemen Radiologi