Tree-in-bud sign adalah gambaran CT berupa area nodul centrilobular dengan pola garis-garis percabangan utama daerah perifer parenkim paru. Meskipun awalnya diduga terdapat hanya pada pasien dengan tuberkolosis endobronkial, sekarang diketahui juga terdapat pada penyakit-penyakit lain atau keadaan lainnya.
Penyebab Gambaran " tree-in-bud sign":
Infective bronchiolitis
Pulmonary tuberculosis, e.g. Mycobacterium tuberculosis infection
Atypical mycobacterial infection, e.g. Mycobacterium avium (MAIC)
Fungi
Congential
Cystic fibrosis
Kartagener synd
Connective tissue disorders
Rheumatoid arthritis (RA)
Sjogren syndrome
Bronchial
Obliterative (constrictive) brinchiolitis
Diffuse panbronchiolitis
Follicular bronchiolitis
Neoplastic
Bronchioloalveolar cell carcinoma
Primary pulmonary lymphoma
Chronic lymphocytic leukemia
Gambaran Radiologi CT Scan Toraks:
Tree-in-bud sign tidak tampak pada foto rontgen toraks paru, tetapi tampak pada standar biasa CT toraks paru ; paling baik pada High Resolution CT(HRCT). Biasanya nodul centrilobular memiliki diameter 2-4 mm di daerah perifer, dan berjarak 5 mm dari permukaan pleura. Tampak gambaran noduler kecil-kecil dengan struktur percabangan yang tampak menebal kearah proksimal atau sentral yang merupakan bagian bronkiolus atau arteriol yang melebar dan meradang.
Lalu apa yang dilakukan agar pasien meminimalisir penyakit tersebut
1. Pencegahan Infeksi
Vaksinasi : Pastikan vaksinasi yang sesuai seperti vaksin flu, vaksin pneumokokus, dan vaksin tuberkulosis (BCG) dilakukan untuk mengarungi risiko infeksi yang dapat menyebabkan bronkiolitis dan pneumonia.
Kebersihan Tangan : Menerapkan kebiasaan mencuci tangan yang baik dan penggunaan pembersih tangan berbasis alkohol untuk mengurangi penyebaran bakteri dan virus.
Higiene Pernafasan : Mengajarkan teknik bantuk dan bersin yang benar, menggunakan tisu dan siku bagian dalam untuk menutupi mulut dan hidung.
Menghindari Paparan Penyakit : Menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit infeksi saluran pernafasan.
2. Manajemen Kondisi Kronis
Pengobatan Fibrosis Kistik : Pengobatan yang tepat untuk fibrosis kistik termasuk penggunaan enzim pankreas, terapi pengencer lendir, dan antibiotik untuk mengontrol infeksi.
Kontrol Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) : Menggunakan inhaler yang diresepkan, menghadiri pemeriksaan rutin, dan menghindari pemicu yang diketahui.
Pengelolaan Bronkiektasis : Termasuk terapi fisik dada, penggunaan inhaler, dan antibiotik untuk mencegah infeksi berulang.
3. Lingkungan yang Sehat
Mengurangi Paparan Polutan : Menghindari lingkungan dengan polusi udara tinggi dan bahan kimia yang bisa mengiritasi saluran pernafasan.
Lingkungan Kerja yang Aman : Menggunakan alat pelindung diri (APD) ditempat kerja yang beresiko tinggi terpapar debu, asap, atau bahan kimia berbahaya.
4. Gaya Hidup Sehat
Berhenti Merokok : Merokok merupakan faktor utama untuk banyak penyakit paru. Berhenti merokok dapat mengurangi risiko infeksi paru dan perusakan paru lainnya.
Nutrisi yang baik : Mengonsumsi makanan seimbang yang kaya akan vitamin dan mineral untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Olahraga Teratur : Membantu meningkatkan fungsi paru-paru dan kesehatan secara keseluruhan.
5. Tindakan Khusus
Pemeriksaan Rutin : Melaukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi dini kondisi yang dapat menyebabkan tree-in-bud sign.
Terapi Imunoglobulin : Untuk Individu dengan defisiensi imun, terapi imunoglobulin bisa membuat dalam mencegah infeksi berulang.
Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan ini, risiko terjadi kondisi yang menyebabkan tree-in-bud sign dapat diminimalisir, sehingga menjaga kesehatan paru-paru secara keseluruhan.